Showing posts with label curhat. Show all posts
Showing posts with label curhat. Show all posts

Monday, 2 May 2011

Galau


So when the time gets hard

There' 's no way to turn

As He promised He will always be there...

Always be There by Maher Zain

Lagu inilah yang akhir-akhir ini sering kuputar. Terutama waktu bagian reff yang ini. Cuma dengan dengar aja, udah bisa bikin mata berair. Bahkan terkadang saking galaunya bisa sampai nangis. Rasanya kayak diingetin, disemangati, dikasih motivasi.

Benar-benar ngingetin kita kalo semua ini--bahkan ujian dan semua hal yang terasa beban yang begitu berat ini--adalah bukti cinta dari-Nya, dan Ia tak akan pernah meninggalkan kita. Tak akan pernah.

Selain lagu ini, lagu yang menurutku bisa bikin nyaman saat seseorang dirundung masalah adalah Somebody Out There-nya David Archuleta. Tengoklah syairnya

You don't have to be alone

There's somebody out there

Somebody somewhere

To show you the tenderness you need

Somebody to hold you

When worries control you....

Sebenarnya, inti lagunya tak jauh berbeda. Keduanya menekankan bahwa 'seseorang yang sedang berada dalam kesulitan' itu 'tidak sendirian'. Bisa dimengerti sih. Sudah sifat dasar manusia untuk hidup bersama. Pengertian hidup bersama bukan hanya berdampingan, namun juga saliong bergantung, saling menyangga. Jadi, seorang manusia kan merasa jauh lebih nyaman saat ia bisa 'bersama orang lain'. Betul tidak?

Saat seseorang dirundung masalah dan ia sendirian, masalah itu akan dirasa jauh lebih berat dari sebenarnya. Saat seseorang sendirian, ia menjadi lebih rentan dan rapuh. Mudah sekali hancur dan jatuh.

Oleh karena itu, mari lihat sekeliling kita. dan akan kau temukan senyum-senyum tulus dari orang-orang di sekitarmu, yang selalu siap sedia menjadi penyanggamu.

Dan jika kau memang juga menyayangi mereka semua, maka jadilah 'penyangga' yang baik bagi mereka.

Tanpa mereka, apa jadinya dirimu?

Namun tanpa dirimu, akankah mereka sempurna?

Thursday, 18 November 2010

Heran

Akhir-akhir ni, hidup terasa seakan aku hanya terus 'berjalan', menjaga ritme, menjaga keseimbangan.

keep on walking and walking...

Yah, bukan berarti kerikil-kerikil itu lalu lenyap dan menampangkan jalan lurus mulus tanpa cacat terbentang di hadapku. Tapi tetap saja, goresan-goresan tak bertanggung jawab dari kerikil-kerikil menyebalkan itu tak terlalu menggangguku. Bukan, lebih tepatnya, tak terlalu kupedulikan. Atau tak lagi kurasakan?

Entahlah. Hanya saja, terasa seperti itu.

kakiku tak mungkin berhenti melangkah. Tapi, kalau kucoba perlambat sedikit tempo perjalananku, lalu kuperhatikan lagi jalan di hadapanku,

Aku tahu jalan mana yang harus kutempuh. bukan, lebih tepatnya, akan kutempuh.

Jalan itu masih berkelok-kelok, penuh kerikil-kerikil tajam berbagai ukuran. naik, turun, kadang berlubang atau tertutup lumut hijau tua licin atau pasir hisap membahayakan. Pokoknya, penuh tantangan. Sarat rintangan. bertabur jebakan.

tapi aku tak merasa apapun. takut, kaget, bahkan gugup atau pesimis pun tidak. Apalagi senang, lega atau bahagia. Tidak. tak ada emosi apapun. 

Saat kutengok ke belakangpun, dan kulihat jejak-jejakku yg beraneka ragam, terkadang dalam di lumpur atau bebercak darah kering, dan beberapa bahkan telah ditumbuhi rumput atau bunga, 

Aku tak merasa apapun.

Ah, ya. aku hanya merasa (atau lebih tepatnya berfikir?) satu hal. Heran. Hanya itu.