Sunday 3 February 2013

Hujan


Hari ini hujan. Bukan gerimis, bukan pula hujan lebat. Berlapis-lapis awan kelabu yg menggantungi langit  terurai perlahan menjadi rintik-rintik air yg menimpa bumi. Mencipta melodi ritmik 4/4 yg indah didengar. 
Entah sudah berapa lama aku terdiam  di balik kaca etalase toko ini. Memandang sesosok di balik rinai hujan, di seberang jalan sana. Yang terduduk diam, seakan dengan khidmat menikmati setiap tetes air hasil kondensasi awan kumulonimbus berlapis ini. Sendirian, hanya ditemani oleh sebuah payung biru terlipat, dan hujan.
Pandanganku yg dikaburkan dengan hujan dan diperparah dengan minus tak menghalangi hati ini untuk menikmati keindahan ini. sosokmu diantara remang rinai hujan serta cahaya lampu jalan yg dipantulkan setiap tetesan air yg melekat di balik kaca. Sosokmu menyatu dengan segala gemerlap cahaya dan tetesan air, menjadikanmu bagai seorang suci yg tengah turun dari langit, menebarkan segala keindahan di muka bumi.
Dan waktu diantara kita seakan melambat. Sedang segala di sekitar kita dipercepat. Mencipta satu dimensi tersendiri, yang hanya ada kau, aku, serta tetesan hujan dan remang cahaya lampu yg memperindah segalanya. Kau di sana, diam memandang keindahan hujan. Dan aku di sini, diam memandang keindahanmu.
 Tiba-tiba pandanganmu tertoleh. Matamu berbinar, kedua sisi bibirmu menjauh menyunggingkan senyum. Tertegak dari dudukmu, tubuhmu berputar. Menyambut sosoknya yg menghampirimu. Hingga kalian berdiri berhadapan, kemudian mulai berjalan bersama di bawah payung biru yg kini terkembang. Tanpa kata, hanya saling bertukar senyuman. Tak bersentuhan, hanya bersisian. Mencipta sebuah dunia baru di bawah payung biru yang hanya ada kau, dia, dan satu inci udara di antara kalian.
Dunia yang hanya bisa kupandang dari balik kaca etalase toko seberang jalan.

Wednesday 21 September 2011

Sang Kursi Tua



Ini kisah tentang seonggok kayu di sudut sana
Konon, ia dulunya sebuah kursi tua
Entah kapan Si Ahli Pahat menciptanya
Yang semua orang tahu, sejak dulu sudah pastilah ia di sana
Sudah tak diragukan lagi, pasti amatlah uzur usianya

Sang Kursi Tua punya cerita
Cerita yang terus berlanjut sejak dahulu kala
Dan sepertinya tak akan berhenti sebelum malaikat meniupkan sangkakala
Mungkin kau terheran dan bertanya mengapa
Atau bagaimana bisa?
Yah, wajar saja
Karena cerita Sang Kursi Tua
Berkutat pada insan manusia

Dialah menonton kita semua
Menjadi saksi atas segala tawa, canda, dan gelak tawa
Air mata, duka, dan bahkan murka
Dengan seksama menyelami setiap gurat ekspresi setiap wajah manusia
Perlahan, tanpa suara
Mencoba memahami setiap sisi diri insani
Terus hingga akhirnya beristirahat ke hati nurani
Obyek paling suci yang tersisa                       di sini

Mencari dengan amat hati-hati
Lihai tanpa membuat si pemilik hati menyadari
Dengan pasti terus mencari
Satu titik cahaya. Satu saja
Titik yang mampu
Membebaskan manusia dari masa-masa kelabu
Yang dipenuhi asap polusi dan kotornya nafsu
Satu titik saja.

Hingga kini, Sang Kursi Tua masih terus teronggok di sana
Terus mendendangkan kisah-kisahnya tentang manusia

Akankah kau bertanya, Hingga kapankah ia akan terus bercerita?
Maafkanlah, karena akupun tak tahu pasti jawabnya
Mungkin saja
Saat ia akhirnya
Temukan cahaya yang ia damba

Kini, izinkan aku meminta jawabmu
Apakah titik cahaya itu
Bersinar dalam nuranimu?

Di tengah merdunya fajar, September 2011

Wednesday 13 July 2011

Resep Obat Galau

Hanya sedikit pencerahan yg kudapat setelah berkali-kali sembuh dan kambuh dari galau.


buat ngobatin galau, silakan coba langkah2 berikut:

1. Buka dan ubek2 kulkas dan lemari dapurmu

2. Ambil apapun yg edible

3. Masak dan campur semuanya, kreasikan jadi sesuatu yg unik, baru dan orisinil. Atau jadi menu lama tapi dengan 'gaya' atau 'ala'mu. Misal : bahan2 dibikin bentuk aneh2, dimasak dg cara ga biasa, dsb.

4. Hidangkan dengan cara semenarik mungkin. Misal: diberi hiasan warna-warni.

5. Habiskan semuanya tanpa sisa dan nikmati rasa 'galau'mu..


Keterangan :

-Lakuin dg ijin si empunya rumah dan empunya bahan2 tsb..

-Lakuin semua dg swadaya, swasembada..

-Hati2 pakai api dan peralatan tajam.

Catatan :

-Ternyata, rasa galau tuh ga buruk2 amat....lumayan lah..misal, rasa galauku tuh : omelet coklat, mie merah super pedes, mie goreng kuah sayur warna-warni rasa panas dan telor, nasi kecap telor,pudding susu, chocolate coffee,burger manis, pisang saos, dst,dst....

Monday 2 May 2011

Galau


So when the time gets hard

There' 's no way to turn

As He promised He will always be there...

Always be There by Maher Zain

Lagu inilah yang akhir-akhir ini sering kuputar. Terutama waktu bagian reff yang ini. Cuma dengan dengar aja, udah bisa bikin mata berair. Bahkan terkadang saking galaunya bisa sampai nangis. Rasanya kayak diingetin, disemangati, dikasih motivasi.

Benar-benar ngingetin kita kalo semua ini--bahkan ujian dan semua hal yang terasa beban yang begitu berat ini--adalah bukti cinta dari-Nya, dan Ia tak akan pernah meninggalkan kita. Tak akan pernah.

Selain lagu ini, lagu yang menurutku bisa bikin nyaman saat seseorang dirundung masalah adalah Somebody Out There-nya David Archuleta. Tengoklah syairnya

You don't have to be alone

There's somebody out there

Somebody somewhere

To show you the tenderness you need

Somebody to hold you

When worries control you....

Sebenarnya, inti lagunya tak jauh berbeda. Keduanya menekankan bahwa 'seseorang yang sedang berada dalam kesulitan' itu 'tidak sendirian'. Bisa dimengerti sih. Sudah sifat dasar manusia untuk hidup bersama. Pengertian hidup bersama bukan hanya berdampingan, namun juga saliong bergantung, saling menyangga. Jadi, seorang manusia kan merasa jauh lebih nyaman saat ia bisa 'bersama orang lain'. Betul tidak?

Saat seseorang dirundung masalah dan ia sendirian, masalah itu akan dirasa jauh lebih berat dari sebenarnya. Saat seseorang sendirian, ia menjadi lebih rentan dan rapuh. Mudah sekali hancur dan jatuh.

Oleh karena itu, mari lihat sekeliling kita. dan akan kau temukan senyum-senyum tulus dari orang-orang di sekitarmu, yang selalu siap sedia menjadi penyanggamu.

Dan jika kau memang juga menyayangi mereka semua, maka jadilah 'penyangga' yang baik bagi mereka.

Tanpa mereka, apa jadinya dirimu?

Namun tanpa dirimu, akankah mereka sempurna?

Monday 11 April 2011

Sepucuk Surat untuk Tuhan


Wahai Tuhan, ampuni hamba-Mu yang tengah lancang mengganggu waktu agung-Mu

Tuhan, mungkin tak pantas bagi hamba untuk mengutarakan ini padaMu. Tapi, hamba hanya memohon sedikit kemurahanMu untuk menerima dan membaca surat ini.

Mohon ampuni hambaMu yang egois ini.

Pertama, terimakasih. Terimakasih atas segala yang telah Engkau anugerahkan kepada hamba. Segala berkah, petunjuk dan peringatan. Kehidupan yang baik, tubuh yang sempurna, keluarga yang menyayangi hamba setulus hati, orang-orang luar biasa di sekeliling hamba, waktu, kesempatan untuk hidup hari ini, dan masih begitu banyak wujud kasaih sayang yang Engkau tujukan pada hamba yang hina ini.

Terimakasih untuk selalu berada di sisi hamba.

Lalu, mohon ampuni hamba. Ampuni atas segala kesalahan hamba yang rak terhitung lagi banyaknya. Kelalaian hamba menjaga kehidupan sempurna yang telah Engkau anugerahkan, misalnya. Atau kebodohan hamba hingga tak menyadari segala nikmat yang Engkau berikan, hngga hamba malah menyia-nyiakan semuanya dengan merusak tubuh ini, menyakiti keluarga serta teman-teman hamba, bahkan menuruti nafsu hamba secara berlebihan hingga menyia-nyiakan waktu berharga dariMu.

Ampuni hamba yang hina ini.

Sepanjang sisa hidup hamba, izinkan hamba untuk berada di sisiMu, mencintaiMu Ya Tuhan.

Hingga akhir waktu yang Engkau izinkan, perkenankan hamba

untuk terus memanggil namaMu

Thursday 10 February 2011

hari ini, Langit bersedih

Hari ini, aku merasa kasihan pada langit. Ia harus menanggung awan-awan hitam berat itu di sana. Memikul meraka, berharap agar mereka segera turun bersama segala kegelapannya. tapi awan-awan itu hanya ttap di sana. Bergelayut manja, menolak membawa kelam dari langit yang nyaris putus asa. 

Entah apa mau awan. Apapun diusaha, tetap saja mereka bergeming, tak mau berpindah. 

Kasihan langit.

Monday 10 January 2011

Wanna be my other self

Mungkin aku memang terlalu berharap lebih.

Ah, biar saja. Toh, sebenarnya akupun sudah siap menerimanya.

Paling-paling hanya menambah satu-dua goresan saja.

bohong kalau aku bilang tak sakit, tapi aku cukup menikmatinya.

haha, aku ini memang makhluk paling egois. Semua hanya demi aku, aku dan hanya diriku.

Aku peduli pada orang lain, hanya demi memuaskan keinginanku saja.

Semua hanya tentang aku, aku dan hanya diriku. Selalu mengeluh jika gagal sedikit saja.

Seringkali aku merasa punya banyak sisi. Entah ada berapa. Yang jelas, masing-masing mempunyai cerminnya masing-masing. Punya kontradiksinya masing-masing.

Dan semuanya terkumpul, tercampuraduk menjadi satu.

Aku. 

Semuanya, masing-masing dari mereka,

adalah Aku.