Owa.
nice to be able to write here again. Just wanna inform something...
Thanks to the 'time', finally i can get through it. I don't know how, though. First, I thought Time had healed me. He expelled that hole from me. Or He closed it for eternity. But I was wrong. That hole is still there. Even when I finished this post, it is still there. Sitting there without a single sound.
That hole isn't closed or anything. It's still as dark and deep as before.
But I am fine. Why, I wonder......
And I hope I would never felt thet pain anymore. That's enough.
Sunday, 30 May 2010
Sunday, 23 May 2010
Please, Just Go Away! Damn Hole!!
Owa.
Masih tulisan ga penting yg kutulis sambil nunggu download.
Akhir ini aku merasa agak...hampa. Kosong. Seakan ada sebuah lubang melompong di dada. Tak besar, sih. Cuma agak dalam. Entah kenapa. Hal itu makin terasa saat aku sendiri. Ya, kayak sekarang ni. Aku tak tahu kenapa. Bahkan ku tak tahu kapan this damn hole menganga.
Ck.
Aku tak tahu kenapa. Jadi tak mungkin menutupnya.
Lalu, aku harus gimana? Entahlah.
Bukan berarti aku putus asa. Hanya saja, entah sudah berapa cara kucoba untuk menutupnya. Tapi tetap tak bisa. Cara-cara itu hanya menutup lubang dengan selembar sutra tipis sementara. Tak lama, sehembus angin kan datang dan menyapu sutra nan lembut itu entah ke mana. Dan, lubang itu terbuka...bukan, terlihat kembali. Nyaris tiada guna, 'kan?
Dan setiap kali itu terjadi, lubang itu bahkan terasa makin dalam. Perih.
Ini semua jadi makin contradict. Aku ingin lubang ini segera tertutup, segera hilang tanpa bekas. Tapi, aku tak mau terluka lebih dalam. OK, I do love pain, but I don't want people to see me in pain. If I have to endure the pain more than this, I don't think I can hide it anymore.
lalu, bagaimana? Entahlah. Sudahlah. Aku sudah lelah. Biarkan waktu menutup lubang ini, jika ia bisa. Jika tidak, kuharap paling tidak ia bisa membuatku lupa akan keberadaan lubang ini, atau membantuku terbiasa debgan keberadaannya.
Aku menulis ini bukan untuk dikasihani, bukan pula untuk dibantu atau bahkan dimengerti. Aku hanya ingin memuntahkan sedikit gumpalan hitam diri. Sebagai salah satu cara untuk mencoba menutup lubang ini. meski sebenarnya, hasilnya tak jauh berbeda dibanding cara-cara sebelumnya, tapi tak apa. Segala cara patut dicoba.
Jadi, ini cuma salah satu keegoisanku. Aku tak pernah memintamu untuk membacanya. Tapi, yah, well, jikalau kau sudah telanjur membaca hingga bagian ini, thanks a lot, anyway.
Masih tulisan ga penting yg kutulis sambil nunggu download.
Akhir ini aku merasa agak...hampa. Kosong. Seakan ada sebuah lubang melompong di dada. Tak besar, sih. Cuma agak dalam. Entah kenapa. Hal itu makin terasa saat aku sendiri. Ya, kayak sekarang ni. Aku tak tahu kenapa. Bahkan ku tak tahu kapan this damn hole menganga.
Ck.
Aku tak tahu kenapa. Jadi tak mungkin menutupnya.
Lalu, aku harus gimana? Entahlah.
Bukan berarti aku putus asa. Hanya saja, entah sudah berapa cara kucoba untuk menutupnya. Tapi tetap tak bisa. Cara-cara itu hanya menutup lubang dengan selembar sutra tipis sementara. Tak lama, sehembus angin kan datang dan menyapu sutra nan lembut itu entah ke mana. Dan, lubang itu terbuka...bukan, terlihat kembali. Nyaris tiada guna, 'kan?
Dan setiap kali itu terjadi, lubang itu bahkan terasa makin dalam. Perih.
Ini semua jadi makin contradict. Aku ingin lubang ini segera tertutup, segera hilang tanpa bekas. Tapi, aku tak mau terluka lebih dalam. OK, I do love pain, but I don't want people to see me in pain. If I have to endure the pain more than this, I don't think I can hide it anymore.
lalu, bagaimana? Entahlah. Sudahlah. Aku sudah lelah. Biarkan waktu menutup lubang ini, jika ia bisa. Jika tidak, kuharap paling tidak ia bisa membuatku lupa akan keberadaan lubang ini, atau membantuku terbiasa debgan keberadaannya.
Aku menulis ini bukan untuk dikasihani, bukan pula untuk dibantu atau bahkan dimengerti. Aku hanya ingin memuntahkan sedikit gumpalan hitam diri. Sebagai salah satu cara untuk mencoba menutup lubang ini. meski sebenarnya, hasilnya tak jauh berbeda dibanding cara-cara sebelumnya, tapi tak apa. Segala cara patut dicoba.
Jadi, ini cuma salah satu keegoisanku. Aku tak pernah memintamu untuk membacanya. Tapi, yah, well, jikalau kau sudah telanjur membaca hingga bagian ini, thanks a lot, anyway.
Monday, 10 May 2010
Rose petals?- - - -part 1, maybe
Lots of red, bloody dots
Shining among the snowy white cloth
Wondering
How could it be?
Rose petals?
Feel something cold in my hand
Looking around, trying to figure out what the bloody hell happened
But suddenly I'm blind
not entirely blind, though
In my eyes, I could only see three colours
Bloody Red,
Pit, Dark Black,
and shining snowy white
Ah, there's one more
Sparkling silver in my palms
Ah, so this is the cold is coming from
From this silver knife
Hey, wait a minute
This knife's colour...is not only silver
There are red sparks on here and there
mostly on the sharp part..
I wonder what are they?
Rose petals?
Shining among the snowy white cloth
Wondering
How could it be?
Rose petals?
Feel something cold in my hand
Looking around, trying to figure out what the bloody hell happened
But suddenly I'm blind
not entirely blind, though
In my eyes, I could only see three colours
Bloody Red,
Pit, Dark Black,
and shining snowy white
Ah, there's one more
Sparkling silver in my palms
Ah, so this is the cold is coming from
From this silver knife
Hey, wait a minute
This knife's colour...is not only silver
There are red sparks on here and there
mostly on the sharp part..
I wonder what are they?
Rose petals?
Angkaku Selama Ini
Ini cuma tulisan egois tak bermutu yang kutulis sambil nunggu download...
Tak dibaca pun tak apa..
Aku sudah 'ada' di bumi yang indah ini selama 15 tahun 11 bulan 8 hari 18 jam 23 menit 45 detik. Itu berarti sekitar 5.813 hari. Sama dengan 139.530 jam atau 8.371.823 menit atau 502.309.425 detik.
Kalau misalnya dalam 1 menit aku menghirup nafas sebanyak 20x, artinya aku sudah bernafas sebanyak 167.436.640 kali. Dan misalnya lagi, dalam 1 menit jantungku berdegup sebanyak 90x, maka selama ini jantungku sudah berdetak paling tidak sebanyak 753.464.880 kali.
Tidakkah itu fantastis?
Ah, tidak juga. Karena semua orang pun mengalaminya. Bahkan banyak orang yang angkanya jauh jauh lebih menakjubkan ketimbang milikku.
Lalu?
Lalu apa?
Entahlah.
Hanya ini yang ingin kutulis. Kupikir dan kuharap akan bermakna. Yah, paling tidak, untuk diriku sendiri.
Karena aku tak pernah memintamu membacanya
Tak dibaca pun tak apa..
Aku sudah 'ada' di bumi yang indah ini selama 15 tahun 11 bulan 8 hari 18 jam 23 menit 45 detik. Itu berarti sekitar 5.813 hari. Sama dengan 139.530 jam atau 8.371.823 menit atau 502.309.425 detik.
Kalau misalnya dalam 1 menit aku menghirup nafas sebanyak 20x, artinya aku sudah bernafas sebanyak 167.436.640 kali. Dan misalnya lagi, dalam 1 menit jantungku berdegup sebanyak 90x, maka selama ini jantungku sudah berdetak paling tidak sebanyak 753.464.880 kali.
Tidakkah itu fantastis?
Ah, tidak juga. Karena semua orang pun mengalaminya. Bahkan banyak orang yang angkanya jauh jauh lebih menakjubkan ketimbang milikku.
Lalu?
Lalu apa?
Entahlah.
Hanya ini yang ingin kutulis. Kupikir dan kuharap akan bermakna. Yah, paling tidak, untuk diriku sendiri.
Karena aku tak pernah memintamu membacanya
Subscribe to:
Posts (Atom)